Christina Yusuf: Bahagia adalah Ketika Kita Bebas Memilih Jalan Hidup Sendiri
Sebagai wanita karier, challenge apa yang dihadapi Senior R&D Manager Unilever Indonesia ini?
Leader Wanita yang Tangguh.>
Serba-serbi Bekerja di Bidang R&D.>
Antara Work-Life Balance dan Self-Love.>
Christina dan Panjang Rambut Favorit.>
Dear Hair…>
Berbicara dengan Christina Yusuf, Senior R&D Manager Unilever Indonesia, tim All Things Beauty mendapat kutipan penting: kita yang bertanggung jawab atas hidup dan kebahagiaan diri sendiri. Hal ini rasanya sejalan dengan tema kemerdekaan bulan ini. Christina (kami menyapanya dengan mbak Tina) menginspirasi dengan menjadi contoh wanita karier yang bebas memilih jalannya sendiri. Ia cerdas, kemauannya kuat, serta punya rasa cinta yang besar untuk pekerjaan, timnya, dan tentu saja pada segala sesuatu yang ia kerjakan.
“Makna kemerdekaan bagi aku adalah bebas untuk menjalani hidup, menjadi nyaman dan bahagia. Bebas melakukan apa yang kita mau, tanpa ada tekanan atau ketakutan dari pihak mana pun. Ya, selama yang kita lakukan tidak melanggar hukum atau merugikan orang lain. Hehe. Yang penting bahagia, deh.”
Yes, menurutnya, melakukan hal-hal yang sesuai keinginan adalah bentuk merdeka dan cara untuk membahagiakan diri sendiri. Apakah sama denganmu? Simak lebih lanjut obrolan kami bersama Christina, yuk!
Leader Wanita yang Tangguh.
Christina pertama kali bergabung dengan Unilever Indonesia pada 1997 dan sudah memimpin tim R&D selama 14 tahun lamanya. Pengembangan produk rambut adalah salah satu yang ditanganinya. Yes, shampoo yang kamu beli di e-commerce bisa saja adalah hasil development Christina dan timnya!
Wanita lulusan Iowa University dan Purdue University (keduanya untuk jurusan Chemistry) ini juga sempat terlibat di berbagai pengembangan produk dan bekerja sama dengan tim global untuk sejumlah insights terkait kebutuhan rambut.
Kesuksesan karier ini juga tak terlepas dari kebebasan Christina memilih jalan hidup yang tak terkekang stereotype ‘pria dan wanita’.
“Orang tuaku cukup modern, jadi tidak ada membeda-bedakan antara cowok dan cewek. Kita juga dilatih untuk mandiri, nggak bergantung pada orang lain. Pas sekolah, aku juga masuk sekolah cewek jadi terbiasa melakukan apa-apa sendiri.”
“Mereka juga kasih kebebasan ke kita untuk memilih. Mereka akan kasih pandangan, tapi keputusan balik ke masing-masing anak. Mereka mengarahkan, tapi kalau nggak sesuai dan kita punya pilihan lain, ya nggak masalah.”
Satu tips dari Christina agar para wanita tidak terbentur stigma dan menjadi lebih mandiri: Jangan gampang putus asa, harus kreatif dan fleksibel. Biar bagaimana pun juga, kalau ada kemauan dan kalau merasa itu adalah hal yang benar, kenapa nggak coba dijalankan. Dalam perjalanan, pasti ada rute yang diblok, ya cari jalan lain. Ingat, ‘ada berbagai jalan menuju Roma’.
Serba-serbi Bekerja di Bidang R&D.
Kalau sudah bicara soal Research & Development, banyak yang berpikir kalau bidang karier ini kaku dan serius. Ternyata, anggapan tersebut salah total. R&D, terutama di Unilever, itu ada banyak macamnya.
“R&D di Unilever Indonesia juga lain lagi. Indonesia itu termasuk sourcing country; kita punya pabrik, kita bikin produk di sini juga. Tim kita sebagian besar ikut untuk pengembangan produk, mulai dari tahap konsep, bikin konsepnya, mix-nya seperti apa, kita juga memastikan formulasinya udah sesuai. Untuk formulasi, kita dibantu tim regional dan global, jadi formula ini sesuai dengan keinginan orang Indonesia apa belum, bisa diproduksi di Indonesia atau tidak.”
Pengembangan produk dari awal hingga akhirnya dirilis biasanya menghabiskan waktu 6-12 bulan. Nah, Christina dan tim benar-benar terlibat dari awal sampai akhir, dari awal konsep dibuat hingga produk akhirnya ada di rak supermarket.
“Dalam tahap pengembangan, begitu dapat formulasi, kita juga bisa memberi input, karena kita mesti lihat konsumennya seperti apa. Packaging juga termasuk kerjaan R&D. Produk sama kemasannya tidak boleh bertolak belakang, konsepnya harus ‘nyambung’. Jangan sampai juga produk jadi rusak karena packaging salah.”
“Untuk product launch, kita juga bantu untuk support. Misalnya, tim marketing perlu cerita tentang produknya seperti apa, nah R&D yang kasih ceritanya. Kalau butuh produk demo, kita juga yang bantu. Tiap produk kan punya klaim, nah itu juga kerjaan R&D!”
Semakin menghapus stigma ‘anak lab’ (kami saja mengobrol saat Christina ada di kantor, bukan di lab, hehe), ia mengatakan kalau R&D itu urusannya bukan hanya formula kimia. Timnya justru banyak bekerja sama dengan divisi lain, seperti marketing, market research, bahkan sampai tim pabrik.
“Jangan salah. R&D juga ada macam-macam, nggak melulu yang technical. Ada juga yang non-technical. Kalau memang suka yang seperti ini, bisa banget ambil divisi R&D yang tugasnya berhubungan dengan konsumen. Kita bisa mendatangi konsumen langsung (sebelum pandemi). Kita juga bekerja dengan marketing, jadi bisa sedikit belajar cara bangun brand itu gimana sih.”
Setelah sekian lama terlibat dalam pengembangan produk, tentu ada hal-hal yang berkesan. Menurutnya, project untuk produk yang paling berkesan dan membanggakan adalah Dove Perawatan Rambut Rontok Serum Shampoo.
“Aku selalu bangga tiap ada produk yang aku ikut kembangkan akhirnya on shelf. ‘Wah, itu produk akhirnya keluar…’ Yang terakhir adalah Dove Perawatan Rambut Rontok Serum Shampoo. Itu formulasinya hanya ada di Indonesia. Di negara lain nggak ada. Beneran di-develop untuk Indonesia saja. Kita juga sudah tes produk ini dan memang hasilnya menang dari produk lain di banyak area. Aku yakin banget kalau produk ini bagus banget!”
Antara Work-Life Balance dan Self-Love.
Sekolah dan bekerja secara online kadang membuat batasan personal menjadi kabur, tapi hal ini tidak berlaku untuk Christina Yusuf. Di divisinya, tim dibagi per shift, jadi selalu ada hari-hari yang membutuhkan mereka untuk berada di kantor. Lalu, bagaimana dengan pengaturannya saat di rumah?
“Strict to office hours. Untuk itu, memang perlu punya mental ‘masa bodo’. Kalau sudah bukan working hours, aku memang masih ngintip kadang-kadang sih, hehe, tapi nggak akan aku jawab. Saat weekend, aku nggak akan buka laptop. Kalau sedang cuti, aku juga nggak akan gubris. Kalau nggak begini, nggak ada abis-abisnya. Ya kan?”
“Tapi, masuk ke kantor adalah salah satu hiburan untuk aku. Tapi, itu hiburan aja ya. Kalau untuk self-healing, aku berusaha untuk ‘apa-apa jangan terlalu dipikirkan’. Penting banget mentalitas itu. Self-healing aku lainnya adalah nonton drakor. Haha! Aku juga jadi rajin olahraga, setidaknya diusahakan tiap hari olahraga, minimal 30 menit. Enaknya lagi, olahraganya bisa dilakukan sembari nonton. Jadi, tidak merasa terlalu bersalah lah kalau lagi drakoran. Kan sambil olahraga. Hehe…”
Kami percaya kalau beberapa hal yang dilakukan Christina (dan kami lakukan juga, termasuk nonton drakor, hehe) adalah bentuk self-love. Kita butuh memanjakan dan merawat diri sendiri!
“Ya, mencintai diri sendiri itu jangan sampai merusak diri sendiri. Aku selalu berpikir, kebahagiaan diri aku sendiri itu penting lho. Aku belajar juga kalau yang bisa membahagiakan diri kita sendiri ya hanya diri kita. Karena itu, jangan menggantungkan kebahagiaan pada orang lain. Aku nih, kalau ada yang nggak enak atau mengganjal, lagi-lagi aku nggak mau pikirin. Untuk apa malah ingat hal yang nggak enak? Hal ini baik untuk menjaga diri kita juga.”
So true!
Christina dan Panjang Rambut Favorit.
Ada yang bilang kesamaan antara para female leaders dunia ada di rambutnya yang pendek. Christina ternyata juga suka tampil dengan rambut pendek. Hmm, ada apa ya dengan rambut pendek?
“Karena nggak panas, praktis. Nggak perlu diatur. Nggak disisir juga nggak apa-apa. Hahaha… Waktu rambutku pendek, aku suka ganti model. Aku nggak suka gaya yang begitu-begitu saja. Jadi, tiap aku ke salon, aku cuma bilang, ‘tolong ganti model ya tapi tetap pendek’. Meski pendek, rambutnya tetap bisa dimodelin macam-macam.”
“Aku dulu pernah berambut panjang, tapi dulu banget. Waktu kecil, mami aku nggak kasih aku potong rambut. Baru dibolehkan potong rambut saat SMP. Sejak saat itu, rambutku pendek terus.”
Ketika pandemi, banyak orang jadi tidak sempat ke salon lagi untuk potong rambut, sama seperti Christina. Tim All Things Beauty sudah bisa potong rambut sendiri (dan juga potong poni). Yang tidak bisa potong rambut sendiri, biasanya memanjangkan rambut, termasuk Christina. Nah, bagaimana rasanya dari yang biasa pendek mendadak harus mengurus rambut panjang?
“Actually fun juga sih! Kalau sekarang ini, aku jadi main-main, coba ini-itu. Pakai jepit atau ikat rambut apa hari ini. Karena, balik lagi, aku nggak suka gaya yang begitu-begitu terus. Sekarang aku menikmati banget (karena rambutnya panjang), jadi bisa coba-coba produk. Beberapa tahun lalu, aku sempat berambut panjang tapi cuma sebentar. Bentuknya nggak keruan, mungkin karena waktu itu aku cuma pake shampoo saja, tok. Sekarang kan rajin pakai conditioner. Jadi lebih enak rambutnya.”
Meski lagi senang-senangnya memainkan rambut panjang, Christina belum bisa berbagi tips styling. Later maybe?
“Tentu saja aku tak punya tips hairstyle, karena aku sendiri juga lagi belajar. Hahaha! Aku masih mau tau caranya gimana bikin model ini-itu. Kalau perawatan rambut, aku keramas nyaris tiap hari karena di rumah kan panas. Keramas tiap hari itu boleh kok! Kalau kepala nggak segar, bisa bad mood. Rasanya kepala jadi berat. Walau udah mandi, tapi tetap saja nggak berasa segar.”
“Lalu, shampoo dan conditioner itu wajib dipakai. Kalau rambut mulai mengembang, aku biasanya semprotin vitamin.”
Karena perawatan dan styling-nya simple, kami jadi penasaran. Seperti apa dan kapan Christina merasa rambutnya sangat oke-pakai-banget?
“Kalau aku nih ya, justru paling senang dengan rambutku sehabis bangun tidur, ‘rambut bantal’ gitu. Bagus aja bentuknya. Hehe…”
Dear Hair…
Kalau bisa menulis love letter to your hair, apa yang ingin disampaikan?
“Dear hair, terima kasih sudah selama ini menemani aku. Terima kasih karena aku boleh bereksperimen dengan rambut aku. Semoga tetap sehat, kuat, dan cantik terus rambutnya.”
Sign up to our newsletter and get exclusive hair care tips and tricks from the experts at All Things Beauty.
BerlanggananGaya Rambut Pendek
#ShortHairDay: Kumpulan Tren Rambut Pendek yang Layak DicobaGaya Rambut
Gaya Rambut
Produk yang Mungkin Anda Suka
Produk
Dove Super Shampoo