Gandeng Dian Sastro, Dove Ajak Wanita Indonesia untuk Berani Berkata “Rambut Aku, Kata Aku”!

“Kamu pasti lebih cantik kalau rambutnya lurus.”

“Yakin mau potong rambut pendek? Nanti kelihatan tomboy banget, lho.”

“Coba smoothing, deh. Rambut keriting kesannya berantakan.”

Merasa familier dengan sederet kalimat di atas? Disadari atau tidak, sebagian dari kamu pasti pernah merasa kecil hati saat dapat sentilan-sentilan negatif terkait dengan fisik.

Keseringan mendengar celetukan negatif juga bisa membuat kamu merasa rendah diri, bahkan sampai mengganggu self-esteem. Hal ini dibuktikan oleh riset yang dilakukan Dove pada 2017 lalu.

Dari riset Dove dalam Indonesia Beauty Confidence Report 2017, sebanyak 84% wanita Indonesia tidak merasa dirinya cantik. Bahkan, 38% wanita Indonesia senang membandingkan diri dengan orang lain, sedangkan 72% di antaranya percaya kalau untuk mencapai kesuksesan, wanita harus memenuhi standar kecantikan tertentu.

Hal ini tentunya amat disayangkan, karena pada dasarnya, semua wanita cantik dengan caranya masing-masing. Terlebih lagi untuk wanita Indonesia yang memiliki beragam suku dan budaya yang luar biasa.

Berangkat dari isu tersebut, Dove menggelar serangkaian kampanye positif bertajuk “Rambut Aku, Kata Aku” untuk mengajak wanita Indonesia mencintai rambut alami masing-masing. Rambut panjang, pendek, tebal, tipis, lurus, ikal, atau keriting mengembang sekalipun, semuanya cantik!

Lewat campaign “Rambut Aku, Kata Aku”, Dove juga ingin meningkatkan rasa percaya diri wanita Indonesia untuk bisa membentengi diri dari omongan negatif orang lain.

“Harapannya, Dove ingin wanita Indonesia untuk embracing rambut asli mereka, tak peduli apa pun bentuknya. Jangan ikuti apa kata orang, karena apapun gayanya, yang penting deep down inside kita happy,” ujar Miranti Burhan, Senior Brand Manager Dove dan TRESemmé, saat dijumpai tim All Things Beauty Indonesia dalam acara “Rambut Aku, Kata Aku” di Jakarta Selatan awal bulan ini.

Dalam acara yang diadakan bertepatan dengan World Mental Health Day ini, hadir pula Dian Sastrowardoyo yang merupakan aktris dan aktivis sosial.

Sadar besarnya pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental seseorang, Dian memberi tips untuk membentengi diri dari omongan negatif netizen di media sosial.

Kadang, ucapan netizen bikin kamu lupa dengan semua hal positif yang dimiliki, hingga tanpa sadar membuat seseorang merasa worthless. Padahal, belum tentu semua omongan netizen itu benar adanya.

“Kesannya kita melihat diri sendiri tidak ada bagus-bagusnya. Jadi, jangan langsung percaya kalau ada komentar negatif tentang kamu (di media sosial). Karena jangan-jangan yang berkomentar itu cuma ingin julid atau sirik saja. Percaya dengan what you know about yourself,” pesan Dian sambil tersenyum.

Ini dia hal yang sering tidak kita sadari. Saat ada yang memberi kritik tentang gaya rambut atau bentuk tubuhnya di kolom komentar, kebanyakan wanita langsung drop dan merasa insecure.

Padahal, tak semua omongan netizen itu benar adanya. Faktanya, kita sendiri yang paling mengenal diri kita yang sesungguhnya, kan?

“Aku kasihan dengan orang yang menganggap media sosial sebagai ultimate reality, padahal sebenarnya tidak. Kamu harus punya balance di media digital dan dunia nyata,” ujar Dian.

Untuk melindungi dirinya dari komentar negatif di medsos, wanita berambut hitam ini sengaja membuat dua akun Instagram.

“Satu untuk pekerjaan dan satu akun private untuk keluarga dan teman dekat. Karena aku tahu komentarnya pasti sehat dan datangnya dari orang yang terdekat dan aku tahu. Banned words atau komentar negatif juga aku kontrol di kolom komentar, supaya bisa punya konsep diri yang lebih sehat,” paparnya lagi. Tertarik untuk mencoba trik ini?

Melalui kampanye “Rambut Aku, Kata Aku”, Dove ingin wanita Indonesia merasa cantik dan percaya diri tanpa perlu membandingkan diri mereka dengan orang lain. Kamu juga tak punya kewajiban untuk memenuhi ekspektasi kecantikan orang lain. Kuncinya adalah merasa nyaman dan bahagia dengan diri sendiri.

Hal ini dibuktikan langsung oleh Putri Marino. Terlahir dengan rambut keriting dan mengembang, Putri mengaku sempat di-bully saat SMA. Saking terpengaruhnya dengan opini orang lain, Putri rela ‘menyiksa diri’ dengan smoothing setiap enam bulan sekali.

“Dulu aku sempat di-bully di SMA, karena rambut aku curly banget, frizzy, dan terbang-terbang. Semua temanku berambut lurus dan panjang, terlebih aku SMA di Bali yang definisi cantiknya rambut hitam panjang. Akhirnya karena perkataan teman-teman, aku memutuskan untuk meluruskan rambut. Ini semua dulu kulakukan demi memenuhi ekspektasi orang lain,” cerita Putri saat ditemui dalam kesempatan yang sama.

“Aku tidak merasa jadi diri sendiri. Akhirnya, tiga tahun setelah lulus SMA, aku memutuskan untuk lebih menyayangi rambut sendiri. Karena saat kita memutuskan untuk menyayangi diri sendiri, orang lain juga akan melakukan hal yang sama. Sekarang, aku cinta dengan rambut keritingku!” sambungnya lagi.

Sama seperti Putri Marino, jangan sampai kamu memaksakan diri untuk mewarnai atau meluruskan rambut hanya untuk memuaskan keinginan lingkungan sosial. Satu cara termudah untuk merasa cantik adalah rajin merawat diri. Tak peduli apapun tipe rambutmu, prioritas utama adalah menjaga rambut tetap sehat, lembut, dan berkilau.

Untuk kamu yang malas menggunakan terlalu banyak produk, ada Dove Total Hair Fall Treatment Shampoo yang bisa dicoba. Ini merupakan shampoo pertama dengan serum, menutrisi hingga ke akar dan efektif mengurangi kerontokan tanpa membuat lepek.

Dengan rambut sehat, berkilau, dan mudah diatur, kamu tentunya jadi lebih percaya diri untuk bergaya dengan rambut alamimu, bukan?